Dalam panduan ini anda akan berkenalan dengan
bagian terpenting dalam setiap strategi SEO:
Pemasaran konten.
SEO dan konten marketing saat ini
seperti dua sisi dalam sebuah koin.
Kalau dulu, kesalahan yang sering terjadi
seorang content marketer tidak memperhatikan SEO. Demikian pula dengan seorang
praktisi SEO, tidak memperhatikan konten.
Kedua pihak sama-sama menganggap percuma.
Akibatnya, proses pengembangan website tidak
berjalan maksimal.
Strategi konten marketing yang tepat dan
dibantu optimasi mesin pencari adalah kunci sukses dari website dan bisnis
online anda.
Bahkan, hampir semua bentuk pemasaran online
yang mengandalkan SEO akan bergantung dengan konten.
Setelah membaca panduan ini, anda – sebagai
praktisi SEO – akan memiliki mindset seperti seorang content
marketer…dan sebaliknya.
Apa
itu content marketing?
Content marketing adalah usaha-usaha pemasaran
yang dilakukan dengan cara menyediakan konten yang bermanfaat untuk orang lain dengan tujuan agar mereka mengenal
bisnis/usaha anda.
Teknik pemasaran ini sangat populer, bisa kita
lihat perkembangannya yang sangat pesat dalam grafik ini:
Mau belajar content marketing?
Apabila anda ingin mempelajari mengenai
dasar-dasar dan penerapan content marketing
Meskipun istilah yang baru dikenal di tahun
2011-2012, tapi prakteknya sudah dilakukan sejak lama.
Contoh penerapannya:
Sebuah produk suplemen fitness
menerbitkan konten-konten yang berisi pola latihan dan pola makan untuk
pengembangan otot. Dengan demikian orang yang mencari informasi tentang konten
tadi akan tiba ke website penjualan produk suplemennya.
Dari sini anda sudah bisa melihat sedikit
hubungannya.
Seorang content marketer membutuhkan
pengetahuan SEO supaya kontennya bisa mendapatkan peringkat yang baik di mesin
pencari…karena Google merupakan sumber traffic terbesar.
Lalu bagaimana dengan sebaliknya?
SEO
modern adalah content marketing + SEO
Sejak jaman dulu, orang-orang yang antusias
dengan SEO selalu berusaha mencari celah-celah bagaimana websitenya bisa
mendapatkan peringkat yang tinggi di Google.
Entah itu dengan mempermainkan keyword,
backlink, maupun social signal.
(kedua istilah terakhir dibahas dalam bab
berikutnya)
Tetapi kunci dari SEO, untuk sekarang dan di
masa depan, bisa kita bongkar dengan cara melihat apa yang sebenarnya semua
pihak di dalamnya inginkan.
Aada 3 pihak dalam SEO: pengguna, website, dan
Google.
Inilah apa yang kita semua mau:
Pengguna ingin mendapatkan informasi terbaik
secepat mungkin.
Untuk memuaskan pengguna, Google akan
menempatkan informasi terbaik di posisi teratas.
Dengan demikian, maka untuk mendapatkan posisi
teratas yang perlu anda lakukan adalah menyediakan informasi terbaik.
Karena itulah konten memegang peranan terpenting.
Konten yang baik = informasi yang berkualitas.
Untuk bisa menciptakan konten terbaik, maka
seorang praktisi SEO harus belajar content marketing.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa dalam digital
marketing posisi SEO dan Content Marketing saling berhubungan.
Lalu
apa yang harus dilakukan?
Dengan menyadari peranan penting konten dalam
SEO, maka sudah pasti anda setelah ini akan fokus ke pembuatan konten dan
penerbitan konten.
Hati-hati.. ini bisa jadi kesalahan besar.
Tidak semua konten baik untuk SEO. Kalau
dibuat secara asal-asalan, tidak akan menghasilkan apapun.
Manusia tidak ingin membaca banyak konten yang
tidak masuk akal, demikian pula dengan Google.
Karena itu perhatikan aturan main berikut:
1.
Selalu utamakan kualitas konten
Tidak ada orang yang ingin membaca konten yang
kualitasnya rendah, Google pun tidak akan mau menaruh konten yang kualitasnya
rendah di posisi teratas.
(Kecuali tidak ada konten lain sama sekali)
Jadi jangan membuat konten yang kualitasnya
rendah, semakin banyak konten yang rendah kualitasnya di website anda maka
semakin rendah kualitas website anda secara keseluruhan.
Apa itu konten berkualitas?
Bagaimana membuatnya?
Inilah beberapa artikel yang bisa
membantu anda:
·
Cara membuat konten
unggulan
·
Menulis artikel
SEO-friendly
·
Membuat konten yang
berbobot dengan metode KTP
2. Kuantitas
konten tidak terlalu penting
Kuantitas hampir selalu berbanding terbalik
dengan kualitas. Kecuali anda punya banyak penulis profesional.
Semakin sering anda menerbitkan konten,
semakin sulit mempertahankan kualitas.
Konten memang penting..
..tapi jangan hanya membuat konten karena anda
ingin punya konten.
Pastikan apa yang dibahas dalam konten anda
tidak sama dengan milik website lain, dan pastikan konten anda nilainya lebih
tinggi.
3. Google
me-rangking halaman, bukan website
Mereka tidak peduli apakah website anda punya
1000 halaman atau hanya 1, yang mendapatkan posisi terbaik hanya konten
terbaik.
Jumlah halaman tidak berpengaruh.
Selain itu, apabila anda punya banyak halaman
yang mengincar keyword tertentu maka artinya anda juga akan bersaing dengan
diri sendiri… tetapi umumnya Google hanya menampilkan 1 halaman dari 1 website.
Jadi, lebih baik membuat 1 konten dengan
kualitas setinggi mungkin daripada membuat 2 konten berbeda dengan topik yang
sama persis.
4.
Konten berkualitas saja belum cukup
Meskipun konten memegang peranan terbesar,
tapi Google adalah robot.
Google bisa menentukan apakah artikel relevan
dengan apa yang diinginkan tapi mereka tidak bisa langsung membaca artikel
untuk menentukan kualitasnya.
Karena itu mereka membutuhkan faktor luar:
Kepuasan pembaca.
Dengan menyadari ini, maka yang harusnya anda
lakukan setelah menerbitkan konten andalah memberitahukan keberadaan tersebut
kepada orang lain.
Dalam panduan berikutnya akan dibahas lebih
lanjut tentang ini.
5. Penggunaan
keyword
Content marketer seringkali lupa dengan
keyword.
Padahal keyword memegang peranan penting dalam
SEO.
Penggunaan kata kunci dalam artikel bisa
merubah suatu konten menjadi pedang tumpul, pedang tajam, atau pedang bermata
dua.
Ada 4 kesalahan utama dalam penggunaan
keyword untuk konten:
1. Keyword stuffing –
menggunakan kata kunci yang sama berulang-ulang dalam satu halaman, harapannya
supaya Google menganggap konten ini relevan dengan kata kunci, padahal
berakibat fatal.
2. Keyword umum –
mengincar kata kunci yang terlalu umum atau luas tanpa peduli dengan search intent atau tujuan pencariannya.
3. Tanpa keyword – kalau
anda sudah mempublikasikan banyak konten, anda akan merasakan bahwa konten yang
mengincar suatu keyword tertentu secara tepat akan mendapat volume pengunjung
yang lebih besar daripada yang tidak mengincar sama sekali.
4. Persaingan
internal – 1 website umumnya hanya muncul sekali di satu halaman hasil
pencarian. Kalau lebih dari satu konten anda mengincar keyword utama yang sama,
maka anda akan terjadi persaingan internal halaman. Karena itu lakukan
diversifikasi keyword untuk setiap halaman.
Pengecualian:
memahami search intent
Tidak untuk semua kata kunci pencarian Google
akan me-rangking konten seperti artikel, video, atau foto.
Ada pengecualian.
Sebagai contoh: seorang pengguna melakukan
pencarian dengan kata kunci “Furniture Rotan”.
Kira-kira apa hasil yang mereka harapkan?
100% ingin hasil ketiga.
Google dan mesin pencari lain pun menyadari
hal ini. Karena itu untuk kata kunci “Furniture Rotan” sangat mustahil anda bisa
mendapatkan rangking yang bagus dengan artikel.
Jadi pahami maksud keyword-nya.
Apabila pencari menginginkan konten maka
Google akan memberikan konten. Tapi kalau mereka ingin
membeli produk, maka halaman penjualan produk lah yang akan
diutamakan.
Bab selanjutnya akan membahas mengenai SEO
off-page, topik ini membahas lebih lanjut lagi mengenai marketing dan
hubungannya dengan SEO.
Sumber:Darmawan