Selama ini kita menganggap semua keyword itu
sama…
…hanya sebagai sebuah “kata”.
Kenyataannya tidak demikian. Kita harus
menilai keyword berdasarkan intent dari pencarinya.
Tidak semua keyword punya nilai yang sama.
Ada keyword yang dicari oleh banyak orang,
tapi sama sekali tidak berguna. Ada juga keyword yang volumenya sedikit, tapi
nilainya tingggi.
Dalam bab ini, kita akan belajar menilai
keyword berdasarkan search intent.
Ini adalah bab pertama dari seri panduan riset
keyword
Search intent diartikan sebagai apa maksud atau tujuan dari pencarian yang dilakukan.
Contoh…
…ada orang yang melakukan pencarian di Google
dengan keyword berikut:
1. “laptop asus”
2. “beli laptop asus”
3. “laptop asus terbaik
di bawah 5 jutaan”
Kira-kira apa hasil pencarian yang mereka
harapkan untuk masing-masing keyword tersebut?
Coba dibayangkan.
Wajarnya seperti ini (nomornya berdasarkan
urutan di atas):
1. Ingin mengetahui
jenis laptop dari web resmi ASUS
2. Ingin membeli laptop
ASUS
3. Ingin mencari
artikel rekomendasi laptop ASUS berdasarkan harga
Masuk akal kan?
Dengan mengetahui maksud atau intent tersebut,
kita bisa membayangkan konten apa yang diinginkan oleh pencari.
Inilah cara kerja Google.
Google paham bahwa orang yang menggunakan kata
kunci “beli laptop asus” pasti ingin membeli, maka dari itu halaman produk dari
toko online akan mendapatkan peringkat atas.
Sedangkan konten artikel mustahil bisa
mendapatkan halaman 1 untuk keyword tersebut.
Bagaimana dengan keyword pertama (“laptop
asus”)?
Google paham bahwa user butuh informasi
resmi/terpercaya. Maka dari itu, akan sangat sulit bagi website baru untuk
bersaing di keyword ini.
Itulah search intent.
Lebih lengkapnya, kita bisa bagi search intent
ke dalam 4 kategori.
Search
intent #1 – Informational
Seperti namanya, orang yang menggunakan
keyword informational pasti butuh informasi dengan cepat.
Contohnya:
1. “kalori tempe”
2. “siapa presiden
pertama indonesia?”
3. “nilai dolar amerika
hari ini”
4. “cara membuat blog”
5. “gejala demam
berdarah”
Maka dari itu, konten yang kita berikan harus
berupa informasi.
Informational intent merupakan keyword yang
paling banyak volumenya dibandingkan intent lain. Karena itu, website yang
berisi informasi banyak bertebaran di internet.
Tapi ada yang harus diperhatikan.
Google paham bahwa user ingin mendapatkan
informasi dengan cepat.
Maka seringkali untuk keyword yang sifatnya
informational, Google sudah memberikan jawabannya langsung.
Seperti ini:
Gara-gara fitur dari Google ini, orang yang
melakukan pencarian di Google jadi tidak perlu mengunjungi website manapun.
Dalam keyword berbahasa Inggris, quick answer
box seperti ini akan menyebabkan jumlah pengunjung menurun drastis daripada
sebelumnya.
Di Indonesia sekarang masih jarang, tapi
kedepannya akan semakin sering.
Jadi, hati-hati memilih keyword.
Meskipun volumenya tinggi, tapi belum tentu
bisa memberikan banyak pengunjung.
Search
intent #2 – Navigational
Keyword jenis ini biasanya volumenya besar,
tapi tidak ada manfaatnya.
Biasanya karena si pencari ingin langsung
mengunjungi suatu website ketika melakukan pencarian, maka dari itu website
lainnya tidak akan mendapatkan pengunjung.
Contohnya:
1. “garuda indonesia”
2. “kaskus lounge”
3. “login facebook”
Mereka yang menulis keyword tersebut pasti
ingin langsung ke website resminya, mereka cuma menggunakan Google sebagai
sarana ‘numpang lewat’.
Jadi, hindari keyword ini.
Search
intent #3 – Commercial Investigation
Ketika akan membeli suatu produk, apalagi yang
harganya tinggi, biasanya kita tidak langsung beli begitu saja.
Kita akan search dulu di Google.
Kita akan membaca-baca dulu supaya tahu betul
mana yang terbaik, belinya dimana, harganya berapa, apakah sedang ada promo
atau tidak.
Inilah keyword commercial investigation.
Keyword yang kita gunakan ketika ingin
mempelajari tentang produk/jasa tertentu sebelum membeli.
Contoh:
1. “hp android di bawah 5
jutaan”
2. “harga
kamera canon d330”
3. “tempat kursus bahasa
inggris di bandung”
4. “web hosting terbaik
di indonesia”
Keyword jenis ketiga ini berpotensi
menghasilkan pembeli.
Meskipun mereka mungkin belum ingin membeli
langsung saat itu juga, tapi minimal mereka sudah pikir-pikir. Tugas kita
adalah meyakinkan mereka.
Kalau anda ingin menjual produk/jasa, cari
sebanyak-banyaknya keyword commercial investigation yang berhubungan dengan
bisnis anda.
Kemudian siapkan konten yang berkualitas dan
tepat sasaran.
Search
intent #4 – Transactional
Ini tingkatan yang paling tinggi.
Orang yang melakukan pencarian di Google
menggunakan keyword transactional berarti sudah siap membeli suatu produk/jasa.
Contoh:
1. “beli baju batik
online”
2. “jual sepatu futsal
nike”
3. “iphone bekas murah”
Kalau anda menjual produk atau jasa, anda
harus punya keyword ini.
Meskipun volume pencariannya sedikit, tapi
tingkat konversinya sangat besar. Dibandingkan dengan keyword informational,
volume besar tapi konversi kecil.
Tapi sayangnya, persaingan keyword seperti ini
sangat berat…
…apalagi kalau anda menjual produk-produk yang
populer. Biasanya sudah ada situs ecommerce raksasa seperti Lazada,
MatahariMall, Zalora, dll.
Website baru akan kesulitan untuk
mengalahkan para raksasa tersebut.
Oleh karena itu, selanjutnya akan kita bahas
bagaimana strategi yang harus anda lakukan.
Memahami
strategi keyword
Kita sudah pelajari 4 jenis keyword.
Ada yang volumenya besar tapi nilainya kecil
(informational), ada juga yang volumenya kecil tapi nilainya besar
(transactional).
Lalu keyword mana yang kita gunakan?
Sebelum itu, saya perlu memberitahu anda 1
kesalahan yang paling umum dalam SEO dan online marketing secara umum:
Terlalu fokus di kata kunci transactional.
Maksudnya, semua konten di halaman website
mereka hanya mengincar kata kunci yang sifatnya transactional. Kata kunci
lainnya diabaikan.
Jangan lakukan seperti itu.
Akibatnya:
1. Pengunjung website
tidak mendapatkan informasi yang memuaskan
2. Website anda jadi
terlihat mencurigakan/tidak terpercaya
3. Sulit mendapatkan
peringkat tinggi karena kontennya tipis
Maka dari itu, anda harus punya 3 jenis
keyword tadi: informational, commercial investigation, dan transactional.
Jumlahnya?
Tergantung.
Kalau anda sanggup membuat banyak konten, maka
informational sebaiknya lebih banyak daripada commercial investigation dan
transactional.
Kalau tidak mampu, maka commercial
investigatian lebih banyak.
Yang terpenting, perhatikan 2 hal ini:
·
Jangan buat terlalu banyak konten dengan kata kunci
transactional. Fokus ke kualitas, bukan kuantitas
·
Keyword informational harus masih berhubungan dengan jenis
produk yang dijual
0 Response to "4 Search Intent yang Harus Anda Pahami untuk Bisa Menentukan Nilai Sebuah Keyword"
Post a Comment